Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, Manajemen SDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang semakin santer kita dengar. Bank teller, operator telepon, juru tik, semua kini menggunakan komputer sehingga penguasaan atas komputer bukan lagi fakultatif atau alternatif tetapi mutlak bagi angkatan kerja white collar sekarang ini. Berlangsungnya progress globalisasi dan teknologi di Indonesia juga tidak ketinggalan. Perhatikan iklan Arthur Anderson/Prasetyo Strategic Consulting, operator telepon, juru tik, semua kini menggunakan komputer sehingga penguasaan atas komputer bukan lagi fakultatif atau alternatif tetapi mutlak bagi angkatan kerja white collar sekarang ini. Berlangsungnya progress globalisasi dan teknologi di Indonesia juga tidak ketinggalan.
Jelaslah bahwa dinamika bisnis awal abad 21 sekarang mengandung kata-kata kunci seperti: high tech knowledge-based HR, strategic management, IT, e-business (banking, commerce, procurement etc.). Inilah antara lain tantangan manajer masa kini, dan angkatan kerja abad 21.
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat "ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), incentive (insentif material dan non-material), environment (lingkungan tempat kerja), validity (pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan, sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan.
Pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis boleh jadi merupakan salah satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang terbaik. Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa tahun terakhir ini merebak satu pendekatan baru dalam menata kinerja manusia, yang acap disebut sebagai competency-based HR management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Dalam pendekatan ini, kosa kata kompetensi menjadi elemen kunci.
Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Dalam sejumlah literatur, kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft competency adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dll. Tipe kompetensi yang kedua sering disebut hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency adalah : electrical engineering, marketing research, financial analysis, manpower planning, dll.
Minggu, 07 September 2008
VALUE CHAIN PADA PT. INDOLAKTO SUKABUMI
PT. Indolakto adalah perusahaan adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) swasta yang mempunyai usaha di bidang industri pengolahan susu, merupakan anak perusahaan. Produk yang dihasilkan oleh PT.Indolakto adalah Susu Kental Manis (SKM) dengan merk dagang Indomilk Putih dan Indomilk Coklat kemasan 390 gr, Krimer Kental Manis (KKM) dengan merk dagang Cap Enaak, Crima, Tiga Sapi, Kremer, Australian Pride dan Corina, dalam kemasan kaleng 388 gr dan kemasan sachet 45 gr.
Secara umum, proses pada PT.Indolakto dapat digambarkan sebagai sebuah model pertambahan nilai atas bahan baku hingga menjadi produk bermanfaat tinggi yang dinikmati oleh konsumennya. Salah satu model pertambahan nilai yang lazim digunakan dalam memodelkan proses pada industri manufaktur adalah model rantai nilai (value chain).
Pertama, sebelum raw material dan packaging material diolah, untuk sementara disimpan di gudang penyimpanan. Pada saat bahan baku berpindah dari pemasok ke gudang penyimpanan, telah terjadi penambahan nilai atas bahan baku.
Kedua, pertambahan nilai terus terjadi pada saat fresh milk, gula dan bahan2 lainnya dicampur melalui serangkaian proses tertentu sehingga menjadi susu kental manis (sweetened condensed milk).
Ketiga, pertambahan nilai juga terjadi pada saat proses uji dan tes atas sample bahan yang dilakukan oleh QC.
Keempat, setelah produk selesai dibuat, dilakukan pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman. Dalam proses ini juga terjadi pertambahan nilai atas produk tersebut.
Kelima, agar produk dapat dinikmati oleh konsumen, maka dilakukan aktivitas pemasaran dan penjualan.
Keenam, tahap terakhir adalah layanan purnajual (services), dengan tujuan menjaga kepuasan konsumen dan kualitas produk. Yang dilakukan oleh CDL (Corporate Development Laboratory) untuk melakukan percobaan dan uji atas bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan susu kental manis Indomilk juga merupakan upaya dari PT.Indolakto untuk meningkatkan kepuasan konsumen serta kualitas produk, sehingga tentu saja akan menambah value dari Susu Kental Manis Indomilk.
Secara umum, proses pada PT.Indolakto dapat digambarkan sebagai sebuah model pertambahan nilai atas bahan baku hingga menjadi produk bermanfaat tinggi yang dinikmati oleh konsumennya. Salah satu model pertambahan nilai yang lazim digunakan dalam memodelkan proses pada industri manufaktur adalah model rantai nilai (value chain).
Pertama, sebelum raw material dan packaging material diolah, untuk sementara disimpan di gudang penyimpanan. Pada saat bahan baku berpindah dari pemasok ke gudang penyimpanan, telah terjadi penambahan nilai atas bahan baku.
Kedua, pertambahan nilai terus terjadi pada saat fresh milk, gula dan bahan2 lainnya dicampur melalui serangkaian proses tertentu sehingga menjadi susu kental manis (sweetened condensed milk).
Ketiga, pertambahan nilai juga terjadi pada saat proses uji dan tes atas sample bahan yang dilakukan oleh QC.
Keempat, setelah produk selesai dibuat, dilakukan pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman. Dalam proses ini juga terjadi pertambahan nilai atas produk tersebut.
Kelima, agar produk dapat dinikmati oleh konsumen, maka dilakukan aktivitas pemasaran dan penjualan.
Keenam, tahap terakhir adalah layanan purnajual (services), dengan tujuan menjaga kepuasan konsumen dan kualitas produk. Yang dilakukan oleh CDL (Corporate Development Laboratory) untuk melakukan percobaan dan uji atas bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan susu kental manis Indomilk juga merupakan upaya dari PT.Indolakto untuk meningkatkan kepuasan konsumen serta kualitas produk, sehingga tentu saja akan menambah value dari Susu Kental Manis Indomilk.
Langganan:
Postingan (Atom)